NarasiKepri.com, Batam – Ratusan buruh memperingati Hari Buruh, 1 Mei 2024, dengan melakukan aksi di Kantor Wali Kota Batam, Rabu (1/5/2024). Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan perubahan dan perlindungan buruh.
Dari balik spanduk-spanduk bertuliskan “Cabut Omnibus Law” hingga seruan untuk menolak sistem outsourcing, para buruh memperjuangkan hak-hak mereka dengan penuh tekad.
Mereka menuntut upah yang lebih layak, menolak pajak yang memberatkan, dan menginginkan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja.
Ketua FSPMI Kota Batam, Yapet Ramon, menyatakan bahwa aksi tersebut adalah bentuk ekspresi dari keadaan buruh di Kota Batam dan seluruh Indonesia.
Mereka tidak hanya sekadar berkumpul, tetapi juga menyuarakan harapan akan perubahan yang lebih baik.
Dalam momen yang sama, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, hadir untuk mendukung dan mendengarkan aspirasi para buruh.
Dia memahami betapa pentingnya tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh, dan berjanji untuk mendukung perjuangan mereka untuk upah yang lebih baik dan perlindungan yang lebih kuat.
Pihak tersebut menanggapi keluhan yang diajukan oleh sejumlah buruh. Mayoritas dari mereka mengungkapkan kekhawatiran terkait kesenjangan pembangunan infrastruktur. Termasuk keberadaan jalan yang rusak dan kemacetan yang sering terjadi di berbagai daerah Batam.
“Pembangunan lebih cepat ekonomi bagus, kalian banyak dapat duit, sehingga PPH21 tidak jadi masalah. Ini karena potongan terlalu besar, ini adalah gawenya pusat, soal perpajakan pribadi itu adalah pusat. Maka kita harus kompak kirim kepada Pak Presiden, bahwa gaji kami tak seberapa. Kalau boleh angka untuk kena pajak dinaikan, sehingga bapak/ibu nanti gak kena pajak. Nanti Kita duduk sama-sama, Kita konsep suratnya, saya siap untuk tanda tangan.” papar Rudi.
Tidak hanya itu, Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri N, juga turut serta dengan mengerahkan ratusan personel untuk menjaga keamanan selama aksi.
Dengan kesantunan dan kerjasama dari semua pihak, aksi ini berjalan dengan damai dan tertib. Memberikan ruang bagi suara-suara buruh untuk didengar dan diperjuangkan.
Penulis: Donny Brado
.){kind=link}