NARASIKEPRI.com, BATAM — Sebuah peristiwa kecelakaan laut mengguncang perairan Selat Nenek, Batam, pada Rabu (25/6/2025) sore. Sebuah long boat yang mengangkut rombongan tim sepak bola dari Pulau Nenek dilaporkan terbalik akibat dihantam gelombang tinggi, menyebabkan 13 orang penumpang terombang-ambing di laut.
Baca Juga: Kapal Meledak dan Terbakar di Galangan PT ASL Shipyard Batam, 9 Tewas dan Beberapa Luka Bakar
Informasi terbaru, sebanyak 11 orang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, termasuk satu korban bernama Papat, yang ditemukan pada Rabu malam sekitar pukul 21.20 WIB. Ia berhasil bertahan hidup dengan cara berpegangan pada badan kapal yang terbalik di tengah laut.
“Benar, sampai malam ini sudah 11 orang yang berhasil kita selamatkan. Saat ini masih ada dua korban yang belum ditemukan,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tanjungpinang, Fazzli, melalui Danpos SAR Batam, Dedius Sembiring, yang memimpin langsung operasi pencarian di lapangan.
Insiden terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, ketika rombongan tim sepak bola dari Pulau Nenek tengah melakukan perjalanan menuju Pulau Setokok untuk mengikuti turnamen. Namun nahas, dalam perjalanan kapal dihantam gelombang tinggi dan terbalik, menyebabkan seluruh penumpang tercebur ke laut.
Dari total 13 penumpang, 11 orang ditemukan selamat, yaitu:
- Rahel
- Peri
- Rico
- Boge
- Rehan
- Andika
- Tepok
- Damar
- Maher
- Amirul
- Papat (ditemukan terakhir pada pukul 21.20 WIB)
Dua korban yang masih dalam pencarian hingga saat ini adalah Fir dan Pai.
Kejadian berlangsung di Perairan Selat Nenek, Batam, dengan titik koordinat di 00°54’38” LU dan 104°01’47” BT, atau sekitar 26 kilometer dari Pos SAR Batam.
Kecelakaan terjadi pada Rabu, 25 Juni 2025 sekitar pukul 16.00 WIB, sementara laporan pertama diterima oleh Pos SAR Batam pada pukul 17.50 WIB.
Berdasarkan informasi awal, kapal diduga terbalik akibat diterjang gelombang tinggi di tengah perjalanan. Kondisi cuaca buruk menjadi faktor utama penyebab kecelakaan tersebut.
Setelah menerima laporan dari Zamri, perangkat Desa Setokok, tim SAR Batam langsung memberangkatkan 6 personel Search and Rescue Unit (SRU) ke lokasi pada pukul 18.10 WIB menggunakan Rescue Car Type II yang dilengkapi perahu karet.
Operasi pencarian melibatkan berbagai unsur, di antaranya:
- Polair Polda Kepri
- Polairud Polresta Barelang
- Pos AL Kertang
- BP Batam
- Polsek Bulang
- Perangkat Desa Setokok
- Masyarakat setempat
Dalam upaya pencarian ini, tim SAR mengerahkan teknologi canggih seperti drone thermal, alat deteksi bawah air Aquaeye, serta peralatan komunikasi dan navigasi untuk mempercepat pencarian.
Hingga berita ini diterbitkan, pencarian terhadap dua korban yang masih hilang terus berlanjut. Tim SAR berkomitmen melakukan penyisiran secara menyeluruh hingga memastikan seluruh korban ditemukan.
Kepala Basarnas Tanjungpinang, Fazzli, menegaskan, operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga situasi dinyatakan aman dan tuntas. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat kondisi cuaca buruk di laut.
(B.Rexxa)
