NarasiKepri.com, Batam – Kapal barang bukti MT Arman 114 yang sebelumnya berada di perairan Batu Ampar, Kota Batam, diduga telah melarikan diri dan kini sudah berada di perairan Johor Bahru, Malaysia.
Kapal berbendera Iran ini merupakan barang bukti dalam kasus pencemaran lingkungan yang tengah disidangkan di Pengadilan Negeri Batam.
Isu mengenai upaya pelarian kapal ini sudah beredar sejak persidangan kasus tersebut dimulai. Seorang sumber mengungkapkan, berbagai upaya telah dilakukan untuk membawa kapal ini kabur dari Batam. Termasuk manipulasi terhadap kru kapal.
MT Arman 114 membawa muatan minyak mentah senilai ratusan miliar rupiah, yang menjadikannya target rebutan berbagai pihak. Kabar mengenai pelarian kapal ini semakin memperuncing ketegangan terkait kasus pencemaran lingkungan yang sedang ditangani.
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Batam, Tiyan Andesta, dan penyidik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sunardi, belum dapat dihubungi untuk memberikan konfirmasi terkait situasi kapal ini.
Pihak Bakamla (Badan Keamanan Laut) yang biasa bertanggung jawab atas pengamanan kapal juga belum memberikan tanggapan resmi.
Humas Bakamla RI, Johanis, menyatakan bahwa informasi mengenai kapal ini belum diterima pusat dan akan dicek lebih lanjut ke Zona Barat.
Saat ini, radar menunjukkan bahwa posisi MT Arman 114 berada di Bandar Penawar, Johor Bahru. Keberadaan kapal ini di wilayah Malaysia menambah kompleksitas kasus dan menuntut langkah-langkah koordinasi yang lebih intensif antara pihak berwenang di Indonesia dan Malaysia.
Penulis: redaksi
