NarasiKepri.com, Sumbar – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang masih melakukan pencarian terhadap 17 orang korban banjir bandang di Sumatera Barat. Sampai saat ini, korban banjir bandang di Sumbar yang meninggal sudah mencapai 37 orang.
Kepala Kantor Basarnas Abdul Malik menyampaikan bahwa upaya pencarian masih terfokus di Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
“Kami masih cari 17 orang korban banjir bandang yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar,” ucapnya dalam keterangan resmi, Minggu (12/5) malam.
Tim SAR melakukan pencarian dengan menyisir sungai-sungai di sekitar banjir bandang.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, telah mengumumkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari di wilayahnya, mulai dari Minggu, 12 Mei 2024.
Langkah ini dilakukan untuk memudahkan koordinasi bantuan dan upaya pencarian bagi korban.
Pemerintah daerah juga telah mendirikan tenda posko bantuan dan pengungsian di sekitar titik banjir.
Meskipun intensitas hujan di Tanah Datar masih tinggi, Eka Putra memastikan bahwa upaya pencarian terhadap korban yang belum ditemukan akan terus dilakukan.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
“Kami terus imbau masyarakat untuk tetap berhati-hati. Lalu kami juga terus cari korban yang belum ditemukan,” katanya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat menyebutkan bahwa Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, merupakan salah satu wilayah yang paling parah terdampak banjir lahar dingin dari Gunung Marapi.
Empat nagari di Kabupaten Tanah Datar juga mengalami dampak serius.
BPBD masih melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan bentuk kerusakan dan jumlah korban dengan lebih rinci.
Di Kota Padang Panjang, BPBD melaporkan bahwa jalan lintas dari Kota Padang menuju Kota Bukittinggi, terutama di Air Terjun Lembah Anai, mengalami kerusakan yang parah, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan.
Tim dari BPBD sedang berupaya untuk menangani situasi ini dengan cepat. (*)
Sumber: tempo
Editor: Denni Risman
