NarasiKepri.com, Batam – Langit Batam Senin (20/5/2024) pagi sedikit mendung dengan gerimis tipis yang mulai turun. Namun, cuaca ini tak mampu menyurutkan langkah ribuan kafilah yang menyemarakkan pawai ta’aruf Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadist (MTQH) ke-X tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Sejak pagi, antusiasme sudah terasa di Batam. Ribuan orang memadati sepanjang jalan Nagoya dan Restoran Martabak Har, siap menyambut pawai ta’aruf yang membawa kemeriahan dan nuansa Islami.
Tepat pukul 08.00 WIB, pawai dimulai. Diiringi alunan musik islami yang merdu, barisan demi barisan peserta bergerak maju dengan langkah penuh semangat.
Di antara mereka tampak segenap pejabat Pemerintah Kabupaten Lingga bersama para official, kafilah, serta santriwan dan santriwati cilik. Kemeriahan pawai semakin bertambah dengan penampilan memukau dari Kafilah Kabupaten Lingga.
Mereka menampilkan berbagai kreasi seni dan budaya, seperti Tudung Manto, Mobil Hias dengan ornamen Al-Qur’an, tari zapin, seni kompang, dan karnaval. Lantunan ayat suci Al-Qur’an pun mengalun indah di sepanjang rute pawai.
Puncak kemeriahan terjadi saat barisan pawai ta’aruf tiba di panggung utama. Di sana, mereka disambut oleh Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad beserta istri Dewi Kumalasari, Bupati Kabupaten Lingga M. Nizar yang diwakili Asisten III Administrasi Umum Setda Lingga Siswandi, Ketua TP-PKK Lingga Maratusholiha, para Bupati dan Walikota se-Provinsi Kepri, serta unsur anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau.
Ribuan peserta dengan busana muslim, atraksi seni dan budaya, serta berbagai ornamen mobil hias bercirikan nuansa Islam semakin memperindah parade pawai ta’aruf MTQH ke-X tingkat Provinsi Kepri di kota Batam. Antusiasme masyarakat pun tak kalah seru.
Ribuan orang tumpah ruah di sepanjang jalan, ingin melihat dan menyaksikan arakan pawai ta’aruf kegiatan syiar Islam membumikan Al-Qur’an di kota Batam.
Pawai ta’aruf MTQH ke-X ini menjadi bukti nyata semangat umat Islam di Kepri dalam menjaga dan melestarikan Al-Qur’an.
Di tengah gerimis dan cuaca mendung, semangat mereka tak pernah padam. Semangat untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan sumber inspirasi bagi kehidupan.
Penulis: Dilla Kaban