NarasiKepri.com, Natuna — Seluruh ibukota kecamatan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kini resmi menikmati pasokan listrik 24 jam penuh. Peresmian peningkatan jam nyala listrik ini dilakukan oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Kecamatan Pulau Panjang, Kabupaten Natuna, pada Minggu (10/8/2025).
Acara yang dipusatkan di Gedung Serbaguna Sri Serindit, Ranai, dihadiri oleh Manajer PT PLN (Persero) UP3 Tanjungpinang, Rully Agus Widanarto. Momen tersebut menandai berakhirnya era listrik 14 jam di ibukota kecamatan Kepri, termasuk Pulau Panjang, yang sebelumnya hanya mendapat pasokan terbatas.
Program Kepri Terang dan Kemajuan Sistem Listrik
Peningkatan layanan ini merupakan bagian dari Program Kepri Terang yang telah dijalankan sejak awal kepemimpinan Gubernur Ansar. Program ini mendorong percepatan pemerataan energi di wilayah kepulauan yang selama ini menghadapi kendala akses listrik akibat letak geografis.
Data PLN menunjukkan, jumlah sistem kelistrikan di Kepri meningkat dari 96 sistem pada 2021 menjadi 114 sistem pada 2024. Rinciannya, sistem dengan nyala 24 jam bertambah dari 30 menjadi 36 sistem, sementara sistem dengan nyala 14 jam naik dari 65 menjadi 78 sistem.
Meski begitu, tantangan masih ada. Sebanyak 85 pulau non-PLN hanya menikmati listrik 5 jam per hari, dan 37 pulau berpenghuni sama sekali belum mendapat aliran listrik. Pemerintah bersama PLN telah menyiapkan program listrik desa 2025–2027 untuk menuntaskan permasalahan tersebut.
Rasio Elektrifikasi Hampir 100 Persen
Rasio elektrifikasi Kepri pada 2024 telah mencapai 99,10 persen, dengan 12.764 rumah tangga mendapatkan manfaat dari Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sejak 2021. Angka ini menempatkan Kepri di jalur yang tepat menuju pemerataan akses listrik secara penuh.
Pernyataan Gubernur Ansar Ahmad
Gubernur Ansar menegaskan bahwa keberhasilan menghadirkan listrik 24 jam di seluruh ibukota kecamatan adalah bentuk komitmen Pemprov Kepri untuk memberikan pelayanan dasar terbaik bagi masyarakat.
“Listrik adalah nyawa bagi pembangunan. Dengan listrik yang menyala 24 jam, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan layanan publik bisa berjalan optimal. Ini akan mempercepat kemajuan daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Ansar.
Ia menambahkan bahwa target pemerintah belum selesai. Seluruh pulau, tanpa terkecuali, akan mendapat pasokan listrik layak sebelum 2027.
“Masih ada pulau-pulau yang belum terang benderang. Target kita jelas: seluruh warga Kepri, di pulau manapun mereka tinggal, harus merasakan manfaat listrik. PLN dan Pemprov akan menuntaskan ini sesuai roadmap,” tegasnya.
Ansar juga menekankan bahwa keberhasilan ini sejalan dengan misi pemerataan pembangunan di Kepri. Listrik, menurutnya, adalah kunci untuk membuka peluang usaha, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi kesenjangan antarwilayah.
(B.Rexxa)
