Penurunan Kunjungan Wisatawan Singapura dan Malaysia ke Batam Selama Ramadan 2025 Berdampak pada Sektor Transportasi dan Pariwisata

NARASIKEPRI.com, BATAM – Pada bulan suci Ramadan tahun 2025, Kota Batam mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari Singapura dan Malaysia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam menunjukkan bahwa pada Maret 2025, jumlah wisman asal Singapura mencapai 58.917 kunjungan (52,31% dari total kunjungan), sedangkan wisman asal Malaysia mencapai 24.375 kunjungan (21,64% dari total kunjungan).

Baca Juga : Cara Menghitung THR untuk Karyawan Tetap, Kontrak, dan Freelance

Dampak pada Sektor Transportasi dan Jasa Pemandu Wisata

Penurunan ini berdampak signifikan pada sektor transportasi dan jasa pemandu wisata di Batam.

Adalah Irvan, pemilik Traventuratrans, sebuah perusahaan penyedia layanan transportasi di Batam, menyatakan bahwa terjadi penurunan permintaan sewa kendaraan selama Ramadan tahun ini. “Biasanya, selama Ramadan, banyak wisatawan dari Singapura dan Malaysia yang menyewa kendaraan untuk berkeliling Batam. Namun, tahun ini kami mengalami penurunan sekitar 30% dalam permintaan sewa,” ujar Irvan. Informasi lebih lanjut mengenai layanan Traventuratrans.

Senada dengan itu, Roni, pemilik Rent Cars Batam Tour, juga merasakan dampak penurunan kunjungan wisatawan terhadap bisnisnya. “Tahun ini, permintaan untuk jasa pemandu wisata dan sewa mobil menurun drastis. Biasanya, kami melayani banyak turis dari Malaysia dan Singapura selama Ramadan, tetapi sekarang hanya sekitar 50% dari biasanya,” kata Roni. Informasi mengenai layanan Rent Cars Batam Tour.

Harapan dan Upaya Pemulihan

Penurunan ini mempengaruhi pendapatan pelaku bisnis transportasi dan pemandu wisata di Batam. Mereka berharap pemerintah dan pelaku industri pariwisata dapat bekerja sama untuk meningkatkan promosi dan menarik kembali minat wisatawan dari negara tetangga, terutama selama bulan suci Ramadan.

Kesimpulan

Penurunan kunjungan wisatawan dari Singapura dan Malaysia selama Ramadan 2025 memberikan tantangan bagi sektor pariwisata di Batam. Diperlukan sinergi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat untuk mengatasi penurunan ini dan memastikan Batam tetap menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan mancanegara.​

Catatan: Data dan informasi dalam artikel ini diperoleh dari sumber-sumber terpercaya dan wawancara langsung dengan pelaku bisnis terkait.

(B.Rexxa)