NarasiKepri.com, WASHINGTON / ANCHORAGE – Menjelang pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa agenda pembicaraan yang akan ia lakukan tidak terkait dengan negosiasi mengenai konflik di Ukraina.
Baca Juga: 937 Atlet Ramaikan Batam Open Karate Championship 2025, Wali Kota Amsakar Resmi Buka Turnamen
Trump menyampaikan bahwa pertemuan tersebut akan difokuskan pada dialog bilateral antara Amerika Serikat dan Rusia, bukan sebagai forum perundingan untuk mencari solusi perang yang telah berlangsung sejak 2022.
Pernyataan Tegas Trump
Dalam keterangannya kepada media, Trump mengatakan bahwa ia tidak membawa mandat untuk membicarakan masa depan Ukraina.
“Pertemuan ini bukan negosiasi untuk Ukraina. Ini adalah pembicaraan antara saya dan Putin mengenai hubungan kedua negara,” ujarnya.
Trump tidak memerinci agenda spesifik yang akan dibahas, namun menegaskan bahwa fokusnya adalah memperbaiki jalur komunikasi langsung antara Washington dan Moskow.
Latar Belakang Pertemuan
Rencana pertemuan Trump–Putin di Alaska memunculkan beragam spekulasi di kalangan pengamat politik internasional. Anchorage dipilih sebagai lokasi karena secara geografis menjadi titik terdekat antara wilayah AS dan Rusia, serta memiliki nilai simbolis sebagai area netral untuk pertemuan tingkat tinggi.
Konflik Rusia–Ukraina yang telah memasuki tahun keempat menjadi isu global yang mempengaruhi hubungan banyak negara. Namun, Trump menolak anggapan bahwa pertemuan ini akan digunakan untuk menengahi atau membuat kesepakatan terkait perang tersebut.
Respons dan Spekulasi
Sejumlah analis menilai langkah Trump ini bisa menjadi strategi untuk membangun kembali hubungan personal dengan Putin, yang sempat terjalin selama masa kepemimpinannya di Gedung Putih (2017–2021). Sementara itu, pihak Ukraina dan sekutu NATO masih menunggu kejelasan apakah pertemuan ini akan berdampak pada arah kebijakan AS terhadap perang.
(B.Rexxa)