NARASIKEPRI.com, Batam — Dugaan kasus penganiayaan terhadap seorang asisten rumah tangga (ART) kembali mencuat di Kota Batam, Kepulauan Riau. Seorang perempuan muda bernama Intan, asal Loli, Sumba Barat, ditemukan dalam kondisi penuh luka memar di tubuh dan wajahnya setelah diduga mengalami tindak kekerasan dari majikannya yang tinggal di kawasan elit Bukit Golf Residence, Sukajadi.
Baca Juga: Siswa SMP Tewas di Hari Ulang Tahunnya Usai Kecelakaan di Depan Harris Resort Barelang
Peristiwa ini menjadi perhatian publik setelah majikan laki-laki korban diduga melarikan diri saat hendak dikonfirmasi oleh komunitas pendamping dan pihak berwenang pada akhir pekan lalu. Kejadian itu berlangsung ketika Tim Flobamora, komunitas asal Nusa Tenggara Timur yang peduli terhadap warganya di perantauan, mendatangi rumah korban di Sektor 10 No. 40.
“Alih-alih memberikan keterangan atau kerja sama, yang bersangkutan justru kabur dari lokasi begitu mengetahui kami datang,” ujar salah satu anggota Tim Flobamora saat diwawancarai di lokasi.
Sementara itu, majikan perempuan yang diduga kuat terlibat langsung dalam penganiayaan, dikenal dengan nama Ibu Ros, berhasil ditemui di kediamannya dan kini sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh aparat kepolisian dari Polresta Barelang. Diduga, aksi kekerasan terhadap korban juga melibatkan ART lain di rumah tersebut, yang turut bertindak atas perintah sang majikan utama.
Korban Intan saat ini tengah mendapatkan perawatan medis di RS Elisabeth Batam Kota. Tim dokter telah melakukan visum dan rontgen, dan hasilnya kini menjadi bagian dari berkas penyidikan yang tengah ditangani pihak kepolisian.
Dalam keterangannya, Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Debby Tri Andrestian menegaskan bahwa pihaknya telah menangani kasus ini secara serius. Beberapa saksi telah dimintai keterangan, dan upaya hukum sedang berlangsung sesuai prosedur.
“Kami tengah mendalami seluruh kronologi kejadian. Ini adalah kasus serius dan kami pastikan akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ungkap AKP Debby.
Kejadian ini kembali menyoroti lemahnya perlindungan terhadap pekerja domestik, terutama mereka yang berasal dari daerah-daerah pelosok Indonesia. Aksi kaburnya pelaku juga menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat mengenai integritas penegakan hukum dan tanggung jawab moral majikan terhadap tenaga kerjanya.
📌 Kesimpulan
Kasus dugaan kekerasan terhadap ART di Batam ini bukan sekadar persoalan kekerasan rumah tangga, tetapi juga mencerminkan masalah ketimpangan sosial dan kemanusiaan yang belum selesai. Diharapkan, kasus ini menjadi pintu masuk untuk memperkuat perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga, serta memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan dalam bentuk apa pun.
(B.Rexxa)