NARASIKEPRI.com, Washington, D.C. — Miliarder teknologi Elon Musk mengejutkan publik saat muncul dengan mata lebam dalam acara perpisahan resminya dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat, 30 Mei 2025. Penampilan tersebut memicu berbagai spekulasi mengenai penyebab luka tersebut, terutama di tengah laporan yang menuduh Musk terlibat dalam penggunaan narkoba.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Bersifat Sementara, Bukan Relokasi Permanen
Apa yang Terjadi Dengan Elon Musk?
Elon Musk menghadiri acara perpisahan di Gedung Putih sebagai penanda berakhirnya masa tugasnya sebagai pegawai pemerintah khusus yang memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE). Dalam kesempatan tersebut, ia terlihat dengan mata kanan yang lebam, yang segera menarik perhatian media dan publik. Ketika ditanya mengenai hal tersebut, Musk menjelaskan bahwa luka tersebut disebabkan oleh pukulan dari putranya yang berusia lima tahun, X Æ A-12, saat mereka sedang bermain bersama. “Saya berkata, ‘Ayo, pukul wajahku,’ dan dia melakukannya,” ujar Musk sambil tertawa. “Ternyata pukulan dari anak lima tahun bisa cukup keras.”
Kapan dan Di Mana Kejadian Ini Terjadi?
Acara perpisahan tersebut berlangsung pada Jumat, 30 Mei 2025, di Ruang Oval Gedung Putih, Washington, D.C. Acara ini menandai berakhirnya masa tugas Musk sebagai pegawai pemerintah khusus setelah 130 hari menjabat, sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan oleh undang-undang federal.
Siapa yang Terlibat?
Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, telah menjabat sebagai kepala DOGE selama empat bulan terakhir. Presiden Donald Trump menunjuk Musk untuk memimpin departemen tersebut dengan tujuan meningkatkan efisiensi pemerintahan. Dalam acara perpisahan tersebut, Trump menyatakan bahwa meskipun masa tugas resmi Musk telah berakhir, ia akan tetap menjadi “teman dan penasihat” bagi pemerintahan.
Mengapa Hal Ini Menjadi Sorotan?
Penampilan Musk dengan mata lebam terjadi bersamaan dengan munculnya laporan dari The New York Times yang menuduhnya terlibat dalam penggunaan narkoba, termasuk ketamin, ekstasi, dan jamur psikedelik, selama kampanye pemilu 2024. Musk membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa ia tidak menggunakan narkoba. Namun, ia mengakui pernah menggunakan ketamin yang diresepkan untuk mengatasi depresi beberapa tahun lalu.

Bagaimana Reaksi Publik dan Media?
Penampilan Musk dengan mata lebam dan tuduhan penggunaan narkoba memicu berbagai spekulasi dan perdebatan di media sosial dan media massa. Beberapa pihak mempertanyakan kebenaran penjelasan Musk mengenai penyebab luka tersebut, sementara yang lain mengaitkannya dengan tuduhan penggunaan narkoba. Meskipun demikian, tidak ada bukti konkret yang mendukung spekulasi tersebut, dan tidak ada tindakan hukum yang diambil terhadap Musk terkait tuduhan tersebut.
Penampilan Elon Musk dengan mata lebam saat berpamitan kepada Presiden Donald Trump telah memicu berbagai spekulasi dan kontroversi. Meskipun Musk telah memberikan penjelasan mengenai penyebab luka tersebut, publik dan media terus memperdebatkan kebenaran klaim tersebut, terutama di tengah tuduhan penggunaan narkoba yang diarahkan kepadanya. Situasi ini menunjukkan betapa sorotan publik terhadap tokoh terkenal dapat memicu berbagai spekulasi, bahkan tanpa bukti yang jelas.
(B.Rexxa)