NARASIKEPRI.com, Brussels — Konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina kembali menjadi sorotan utama dalam pertemuan tingkat tinggi Dewan Eropa (European Council Meeting/EUCO) yang digelar pada 26 Juni 2025 di Brussels, Belgia. Dalam pernyataan resminya, Uni Eropa mendesak keras Rusia untuk segera menghentikan seluruh aksi militernya di Ukraina, serta mendorong diberlakukannya gencatan senjata permanen dan memulai proses negosiasi damai.
Baca Juga: Donald Trump Libatkan AS dalam Konflik Israel–Iran, Suara Pemakzulan Terangkat
Dalam pertemuan yang dihadiri para pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa tersebut, situasi perang di Ukraina menjadi pembahasan prioritas. Uni Eropa menilai eskalasi serangan Rusia dalam beberapa bulan terakhir semakin memperburuk kondisi kemanusiaan dan menimbulkan dampak besar tidak hanya bagi Ukraina, tetapi juga stabilitas kawasan Eropa dan dunia.
Pernyataan tegas ini disampaikan langsung oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel, didukung oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, serta seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan dari 27 negara anggota Uni Eropa. Desakan ditujukan kepada pemerintah Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, yang hingga kini masih melanjutkan operasi militernya di wilayah Ukraina.
Desakan itu muncul dalam EUCO Meeting yang berlangsung pada 26 Juni 2025 di markas besar Dewan Eropa di Brussels, Belgia. Pertemuan ini merupakan salah satu forum pengambilan keputusan tertinggi di Uni Eropa yang secara rutin membahas isu-isu strategis, termasuk konflik global.
Dalam pernyataan resminya, Uni Eropa menegaskan bahwa mereka tetap berdiri teguh mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Uni Eropa juga mendesak Rusia untuk segera:
- Menghentikan semua serangan militer terhadap Ukraina.
- Menarik seluruh pasukan dari wilayah Ukraina yang diduduki.
- Menghormati hukum internasional, termasuk Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
- Memulai proses negosiasi damai dengan Ukraina di bawah mediasi internasional.
Selain itu, Uni Eropa juga mempertegas komitmennya untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan, ekonomi, serta dukungan militer kepada Ukraina selama invasi masih berlangsung.
Desakan ini menunjukkan bahwa Uni Eropa tidak hanya fokus pada solusi jangka pendek berupa bantuan militer, tetapi juga menekankan pentingnya solusi diplomatik dan perdamaian berkelanjutan. Gencatan senjata dan negosiasi damai menjadi prioritas untuk mengakhiri penderitaan warga sipil, menghentikan kehancuran infrastruktur, serta mencegah meluasnya konflik yang berpotensi mengganggu stabilitas global.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak Rusia terkait seruan yang disampaikan dalam EUCO Meeting tersebut.
(B.Rexxa)
