NarasiKepri.com, Batam – Sebanyak 16 Anggota Komisi XIII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam dalam rangka pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi keimigrasian, Kamis (6/2/2025).
Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai tantangan pengawasan keimigrasian di wilayah perbatasan. Terutama terkait ancaman kejahatan transnasional seperti tindak pidana perdagangan orang (TPPO), penyelundupan manusia, peredaran narkotika, serta barang ilegal lainnya.
Sebagai pintu masuk strategis, Batam memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan negara melalui sistem keimigrasian yang kuat.
Rombongan diterima di Aula Ajat Sudrajat oleh Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar M. Godam, didampingi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Kepulauan Riau, Ujo Sujoto, serta seluruh Kepala UPT Keimigrasian se-Kepri.
Godam menyambut baik kunjungan ini dan menegaskan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam penguatan pengawasan perbatasan.
Sementara itu, Willy Aditya menekankan perlunya optimalisasi kebijakan keimigrasian berbasis teknologi serta koordinasi lintas lembaga guna meningkatkan efisiensi dan keamanan mobilitas lintas negara.
“Kami juga akan mendalami implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 63 Tahun 2024 tentang Keimigrasian, serta menggali masukan dari pemangku kepentingan di daerah,” ujar Willy.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Hajar Aswad, memastikan bahwa pihaknya terus memperkuat sinergi dengan instansi lain seperti TNI/POLRI, Kejaksaan, dan Bea Cukai dalam mengawasi pergerakan orang asing di perbatasan, mengingat posisi strategis Batam yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia.
Komisi XIII DPR RI juga mengapresiasi kinerja keimigrasian di Kepri, terutama dalam realisasi penyerapan anggaran 2024 yang mencapai 98,61% serta peningkatan PNBP hingga 272% dari target.
Dukungan juga diberikan terhadap program Visa on Arrival (VOA) dan Bebas Visa Kunjungan yang meningkatkan arus wisatawan ke Kepulauan Riau.
“Kami mendukung program kerja sama dengan keimigrasian untuk menunjang peningkatan pelayanan dan pengawasan di daerah,” tutup Willy. (d)
