spot_img

Kenaikan Tarif Listrik dan Gas Ancam Daya Saing Industri Batam

Tuesday, July 8, 2025

Wajib dibaca

NARASIKEPRI.com, Batam Dunia industri di Batam kembali diguncang oleh kenaikan tarif listrik dan gas yang dilakukan dua perusahaan penyedia energi utama di wilayah ini. PT PLN Batam dilaporkan telah menaikkan tarif listrik untuk pelanggan industri tanpa pengumuman terbuka ke publik. Di saat yang hampir bersamaan, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Batam juga menaikkan harga gas bumi untuk sektor industri.

Baca Juga: Dirut PLN Batam Kwin Fo akan Laporkan Dugaan Mark-Up Alat PLN Batam ke KPK

Kenaikan tarif ini mulai dirasakan sejak awal Mei 2025. Beberapa pelaku industri mengeluhkan lonjakan biaya operasional yang signifikan akibat kenaikan tersebut. Mereka khawatir daya saing produk-produk industri di Batam, terutama untuk pasar ekspor, akan semakin tergerus oleh biaya energi yang tinggi.

“Tarif listrik naik tanpa pemberitahuan resmi. Ini sangat mengejutkan dan mengganggu perencanaan anggaran produksi kami,” ujar salah satu manajer pabrik elektronik di Kawasan Industri Batamindo yang enggan disebut namanya.

Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak luas. Sebagai kawasan industri strategis di Indonesia yang memiliki banyak perusahaan berorientasi ekspor, efisiensi biaya sangat penting bagi industri di Batam. Kenaikan harga energi ini dianggap bisa menurunkan minat investor dan bahkan memicu relokasi industri ke wilayah lain dengan tarif energi yang lebih kompetitif.

Siapa yang Terlibat?
Kenaikan ini dilakukan oleh dua entitas utama: PT PLN Batam sebagai penyedia listrik dan PT PGN Batam sebagai penyedia gas bumi. PLN Batam merupakan anak usaha PT PLN (Persero) yang khusus melayani wilayah Kepulauan Riau, sedangkan PGN Batam berada di bawah naungan Subholding Gas PT Pertamina (Persero).

Seperti dikutip berita Metro Batam Pos terkait hal ini, Ketua Apindo Kepri, Stanly Rocky, menyebut lonjakan tarif ini sudah sangat memberatkan sektor industri di Batam.

Baca Juga :  BP Batam Terima Kunjungan PT CREC, Bahas Investasi LRT dan Infrastruktur Strategis

“PLN awal tahun melakukan penyesuaian tarif, dan sekarang bulan Mei sudah melakukan penyesuaian lagi. Industri sangat dibebankan, PLN setahun naik tarif dua kali. PGN gas juga naik dari USD 8 menjadi USD 16,” katanya, Rabu (21/5).

Apa yang Terjadi?
Keduanya menaikkan tarif secara hampir bersamaan. PLN Batam menaikkan tarif listrik untuk pelanggan industri, sedangkan PGN Batam menaikkan harga jual gas bumi. Langkah ini memicu kekhawatiran dari berbagai pihak, termasuk asosiasi industri dan kalangan pengusaha lokal.

Mengapa Terjadi?
Belum ada penjelasan resmi dari kedua perusahaan mengenai alasan kenaikan tarif tersebut. Namun, sejumlah analis menduga kenaikan ini terkait dengan penyesuaian biaya pokok produksi (BPP) energi, fluktuasi nilai tukar, serta peningkatan harga bahan bakar global. Meski demikian, langkah ini dinilai tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi pasca pandemi dan pemulihan industri.

Kapan dan Di Mana?
Kenaikan mulai diberlakukan pada Mei 2025 dan berlaku untuk seluruh pelanggan industri di wilayah layanan Batam dan sekitarnya.

Bagaimana Dampaknya?
Dampak langsung yang dikhawatirkan adalah meningkatnya biaya produksi industri, terutama sektor manufaktur, elektronik, dan galangan kapal yang sangat bergantung pada konsumsi energi besar. Selain itu, kebijakan ini dapat berdampak pada pemutusan hubungan kerja jika perusahaan tidak sanggup menanggung beban biaya tambahan.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Riau menyayangkan kebijakan tersebut. “Kami berharap pemerintah pusat maupun daerah segera meninjau kembali kebijakan ini dan memastikan adanya keterbukaan informasi dari penyedia layanan energi,” ujar Ketua Apindo Kepri, Purwanto.

Sejumlah kalangan juga mendesak agar regulasi penetapan tarif energi diperketat dan melibatkan stakeholder industri secara lebih transparan.

(B.Rexxa)

Lebih Banyak Artikel

- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru