NARASIKEPRI.com, Batam, 18 Mei 2025 — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba terbesar dalam sejarah Indonesia setelah menangkap sebuah kapal berbendera Thailand di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Kapal tersebut diamankan karena menunjukkan perilaku mencurigakan di wilayah perairan tersebut.
Baca Juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan Hampir 2 Ton Narkotika di Perairan Karimun
Menurut informasi yang berkembang, kapal asing itu terpantau oleh patroli TNI AL sedang mematikan lampu navigasi dan mencoba melarikan diri dengan kecepatan tinggi saat berada di perairan sekitar Kepulauan Riau. Kecurigaan tersebut mendorong petugas untuk segera melakukan penyergapan dan pemeriksaan mendalam terhadap kapal.
Dalam penggeledahan, petugas menemukan sebanyak 100 karung berwarna kuning dan putih yang berisi sekitar 1,2 ton kokain serta 705 kilogram metamfetamin (sabu). Seluruh barang haram tersebut diperkirakan memiliki nilai ekonomi mencapai USD 426 juta atau setara dengan lebih dari Rp 6,8 triliun, menjadikannya sebagai salah satu penyitaan narkoba terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.
Selain menyita barang bukti, aparat juga berhasil menangkap lima orang awak kapal, terdiri dari satu warga negara Thailand dan empat warga negara Myanmar. Para tersangka saat ini telah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan hukum narkotika yang sangat ketat, di mana pelaku tindak pidana narkoba bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup hingga hukuman mati, terutama untuk kasus penyelundupan dalam jumlah besar.
Juru bicara TNI AL menyatakan bahwa penyelidikan lanjutan sedang dilakukan untuk melacak asal muasal narkoba tersebut dan menentukan tujuan akhir dari kapal penyelundup. Dugaan sementara mengarah pada keterlibatan jaringan internasional dalam operasi ini.
“Ini merupakan bukti nyata komitmen TNI AL dalam menjaga kedaulatan maritim dan mencegah masuknya narkotika ke wilayah Indonesia,” ujar perwira tinggi TNI AL yang enggan disebutkan namanya.
Dengan keberhasilan operasi ini, pemerintah kembali menegaskan sikap tanpa kompromi terhadap kejahatan narkoba dan pentingnya pengawasan ketat di jalur laut yang menjadi titik rawan penyelundupan.
(B.Rexxa)
