NARASIKEPRI.com, BATAM – Dalam rangka memperingati 30 tahun eksistensinya, Garda Oto berkolaborasi dengan Agung Toyota menanam 3.000 bibit pohon mangrove di kawasan Kampung Berseri Astra (KBA) Tua Bakau Serip, Batam, Jumat (21/6). Aksi ini menjadi simbol komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir sekaligus mendukung upaya pengendalian perubahan iklim.
Baca Juga: “Cerai” Hubungan Trump–Musk Picu Gempa Politik dan Ancaman Pemakzulan

Kegiatan tersebut turut melibatkan pelanggan setia dan keluarga, yang tak hanya menanam mangrove, tetapi juga ikut membuat kerajinan tangan bersama pelaku UMKM lokal di KBA Tua Bakau Serip. Kolaborasi ini sekaligus memperkuat nilai keberlanjutan yang diusung kedua pihak dalam program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“30 tahun bukan hanya sekadar angka, melainkan simbol kepercayaan jutaan pelanggan. Lewat kegiatan ini, kami ingin memberikan kontribusi nyata yang berkelanjutan untuk masyarakat dan lingkungan. Di mana pun Garda Oto berada, kami ingin selalu berbagi dan memberi manfaat dari generasi ke generasi,” ujar Head of PR, Marcomm, and Event Asuransi Astra, Laurentius Iwan Pranoto.

Sementara itu, General Marketing Manager Agung Toyota, Daning Nursilasari, menyebut kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian Agung Toyota terhadap keberlangsungan lingkungan hidup, khususnya di wilayah operasional mereka.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada Garda Oto atas kolaborasi ini. Penanaman mangrove bukan sekadar aksi simbolis, tapi menanam harapan akan masa depan yang lebih hijau dan sehat. Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama,” ungkap Daning.
Penanaman ini menjadi semakin relevan karena kawasan Tua Bakau Serip termasuk wilayah terdampak alih fungsi lahan. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, luas hutan mangrove di Batam terus menyusut dari 6.527 hektare pada 2015 menjadi hanya 4.820 hektare pada 2023. Penurunan ini menjadi peringatan penting akan pentingnya pelestarian ekosistem pesisir.
“Melihat manfaat besar dari pelestarian mangrove, Agung Toyota terbuka menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. Ini sejalan dengan pilar CSR kami yang meliputi bidang kesehatan, sosial, pendidikan, dan lingkungan,” tambah Daning.
Mangrove sendiri dikenal sebagai benteng alami penahan abrasi, penjaga ekosistem pesisir, hingga penyerap karbon yang efektif. Pelestarian mangrove tidak hanya berdampak ekologis, tetapi juga sosial dan ekonomi bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada kawasan tersebut.
Agung Toyota, sebagai bagian dari Agung Concern Group yang telah berdiri sejak 1972, berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi berbasis keberlanjutan. Melalui aksi nyata seperti ini, perusahaan ingin menanamkan nilai kepedulian lingkungan sebagai bagian dari budaya kerja dan kontribusi sosial.
“Semoga apa yang kita tanam hari ini akan terus dijaga, dirawat, dan menjadi awal dari lebih banyak inisiatif serupa demi lingkungan yang lebih baik,” tutup Daning.
(BJP)