NARASIKEPRI.com, Banyuwangi – Sebuah insiden kecelakaan laut terjadi di perairan Selat Bali, Rabu malam (2 Juli 2025), saat Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang melayani rute Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk, dilaporkan tenggelam sekitar 25 menit setelah lepas jangkar dari Pelabuhan Ketapang.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, yang bertindak sebagai SAR Mission Coordinator, menyampaikan bahwa proses pencarian dan evakuasi masih berlangsung hingga Kamis pagi (3/7/2025). Sejauh ini, 33 penumpang telah berhasil ditemukan, dengan rincian 29 selamat dan 4 meninggal dunia.
“Rata-rata penumpang selamat berhasil menggunakan life jacket atau menaiki sekoci penyelamat saat ditemukan di sekitar perairan Gilimanuk,” ujar Nanang, dalam konferensi pers Kamis pagi.
Korban selamat kini telah mendapatkan perawatan dan dalam kondisi membaik, sementara jenazah empat korban meninggal dunia telah diserahkan ke kepolisian dan dibawa ke RSUD Negara untuk proses identifikasi.
Kronologi Evakuasi Bertahap
Proses penyelamatan berlangsung dalam beberapa tahap. Sekitar pukul 04.15 WIB, tim SAR mengevakuasi empat penumpang dalam kondisi selamat dari perairan Cekik, Gilimanuk. Mereka langsung dibawa ke Kantor BPTD Gilimanuk untuk pendataan.
Kemudian pada pukul 06.00 WIB, sebanyak 15 penumpang lainnya ditemukan dan dievakuasi dari perairan Pebuahan menuju Pelabuhan ASDP Gilimanuk. Satu jam setelahnya, tepatnya pukul 07.40 WIB, petugas berhasil mengevakuasi empat korban meninggal dunia dari lokasi yang sama.
Sampai saat ini, tim SAR gabungan masih menyisir lokasi kejadian, mengingat data manifest menyebutkan bahwa kapal membawa 53 penumpang dan 12 kru, serta mengangkut 22 kendaraan, termasuk 14 truk tronton.
Kronologi Singkat Kecelakaan
Berdasarkan laporan awal, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB, atau 25 menit setelah meninggalkan Pelabuhan Ketapang. Kejadian tersebut pertama kali terpantau oleh petugas jaga syahbandar yang kemudian segera melaporkan insiden itu kepada Basarnas dan pihak berwenang lainnya.
Tim SAR dari Pos SAR Banyuwangi langsung diberangkatkan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) untuk melakukan pencarian cepat. Selain itu, tim rescue dari Pos SAR Jembrana, serta personel Kantor SAR Surabaya dan KN SAR Permadi, juga dikerahkan untuk memperkuat operasi evakuasi.
Koordinasi Lintas Instansi
Operasi penyelamatan ini melibatkan sejumlah unsur, termasuk:
- Basarnas
- Syahbandar Banyuwangi
- Polairud dan Lanal Banyuwangi
- TNI AL Gilimanuk
- BPBD dan Tagana Banyuwangi
- BMKG Banyuwangi
- KP3 dan BKK Banyuwangi
Mereka bekerja sama dalam satu tim terpadu untuk mengoptimalkan pencarian korban dan mengamankan area perairan dari kemungkinan tumpahan bahan berbahaya atau kerusakan lingkungan akibat kapal tenggelam.
Hingga artikel ini diturunkan, tim SAR masih melanjutkan pencarian terhadap sisa penumpang dan kru yang belum ditemukan. Proses identifikasi korban dan investigasi penyebab tenggelamnya kapal juga sedang dilakukan oleh instansi terkait.
(B.Rexxa)