BNPB: Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar Mencapai 50 Orang

Tuesday, June 17, 2025

Wajib dibaca

NarasiKepri.com, Sumnbar – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat terus bertambah. Hingga kini, sebanyak 50 orang telah dilaporkan meninggal dunia.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan bahwa selain 50 korban meninggal dunia, terdapat 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, dan 3.396 jiwa mengungsi.

Rincian korban meninggal dunia meliputi: Kota Padang Panjang (2 orang), Kabupaten Agam (20 orang), Kabupaten Tanah Datar (19 orang), Kota Padang (1 orang), dan Kabupaten Padang Pariaman (8 orang).

“Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari korban yang masih hilang, alat berat harus segera masuk karena Basarnas punya golden time selama 6×24 jam. Kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu. Apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang meminta tetap dicarikan, ya kita harus cari,” ujar Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya, Selasa (14/5/2024).

BNPB terus mendorong pencarian dan pertolongan korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor tersebut. Hal ini disampaikan Suharyanto saat hadir pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5/2024).

Dalam rapat tersebut, Suharyanto juga memaparkan langkah-langkah penanganan darurat. Termasuk pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Lebih lanjut, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak. Bantuan kepada korban telah diberikan oleh pemerintah.

“Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul-betul harus dipenuhi dengan baik, baik untuk korban luka-luka maupun yang sekarang mengungsi. Kami pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari-hari, dan ini akan dievaluasi terus-menerus sesuai perkembangan,” ujar Suharyanto.

Baca Juga :  Pj Gubernur Sultra Hadiri Puncak Peringatan Hari Anak Nasional ke-40 Tahun 2024 Di Papua

Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Meskipun masih ada tempat dan jalur yang tertutup dan terisolasi, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.

Seusai rapat koordinasi, BNPB juga menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total Rp 3,2 miliar.

Selain itu, BNPB menyerahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit. Juga ada terpal, selimut, kasur, pompa alkon, jendet light, lampu solar panel, toilet portabel, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan.

Pada kunjungan kerja hari kedua, Selasa (14/5), Kepala BNPB direncanakan bertolak ke daerah terdampak sekaligus melakukan tinjauan udara guna melihat dampak kerusakan akibat banjir lahar dan longsor yang terjadi. Lokasi tinjauan meliputi sejumlah titik di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

Editor: Denni Risman

Lebih Banyak Artikel

1 COMMENT

  1. I do agree with all of the ideas you have introduced on your post.
    They are really convincing and will certainly work.
    Nonetheless, the posts are too quick for beginners.
    May you please lengthen them a bit from subsequent time?
    Thank you for the post.

    My blog find out more

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru