spot_img

BNI Rayakan HUT ke-79: Menapak Sejarah Panjang Sebagai Bank Pertama Republik

Monday, July 7, 2025

Wajib dibaca

Tags:

NARASIKEPRI.com, Jakarta – Tepat pada hari ini, Sabtu 5 Juli 2025, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau yang dikenal luas sebagai BNI merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79. Momentum ini bertepatan pula dengan peringatan Hari Bank Indonesia, menjadi refleksi penting atas perjalanan panjang BNI sebagai bank nasional pertama milik Republik Indonesia.

Baca Juga: Amsakar Achmad Lantik 297 Pejabat Baru di BP Batam, Tegaskan Kepemimpinan Adaptif untuk Majukan Kota

BNI didirikan pada 5 Juli 1946, hanya setahun setelah Indonesia meraih kemerdekaan, di tengah semangat membangun kemandirian ekonomi bangsa. Bank ini lahir dari kebutuhan mendesak negara baru untuk memiliki sistem keuangan sendiri, menggantikan dominasi sistem kolonial Belanda.

Inisiatif pendirian BNI berasal dari RM Margono Djojohadikusumo, seorang tokoh nasional yang juga anggota BPUPKI dan kelak dikenal sebagai kakek dari Presiden RI saat ini, Prabowo Subianto. Margono kemudian ditunjuk menjadi Direktur Utama pertama BNI melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 2 Tahun 1946.

ORI: Simbol Kemerdekaan Ekonomi

Salah satu peran monumental BNI di masa awal kemerdekaan adalah keberhasilannya menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI)—mata uang pertama Republik Indonesia—yang menjadi simbol nyata kedaulatan ekonomi nasional. Pencetakan dan distribusi ORI dilakukan dalam waktu singkat, menandai awal mula sistem moneter yang merdeka dari pengaruh kolonial.

BNI kala itu sempat dirancang sebagai bank sirkulasi atau bank sentral, dengan kantor pertamanya berlokasi di Jalan Senopati, Yogyakarta, ibu kota RI sementara saat itu. Gedung ini diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1946. Nasabah pertama BNI tercatat berasal dari perusahaan tambang emas Tjokotok.

Perubahan Fungsi dan Inovasi Sosial

Setelah Bank Indonesia resmi ditetapkan sebagai bank sentral pada 1949, peran BNI bergeser menjadi bank pembangunan dan bank devisa yang fokus pada pembiayaan sektor ekspor, terutama komoditas perkebunan. Pada tahun 1955, BNI membuka cabang internasional pertamanya di Singapura, menandai kiprah awal dalam dunia perbankan global.

Baca Juga :  Menaker Yassierli Resmikan Aturan THR 2025 untuk Pekerja

Dekade 1960-an menjadi masa inovatif BNI dalam menjangkau masyarakat. Program seperti Bank Terapung, Bank Keliling, Bank Terbang, hingga Bank Bocah dan Bank Wanita diluncurkan sebagai bentuk layanan keuangan inklusif ke pelosok Nusantara.

Tahun 1968, status BNI dikukuhkan kembali sebagai bank milik negara dengan nama Bank Negara Indonesia 1946, melalui Undang-Undang No. 17 Tahun 1968. Bank ini diberi mandat kuat untuk menjadi pendorong pembangunan nasional dan penggerak ekonomi kerakyatan.

Transformasi Menjadi Perusahaan Publik

Langkah besar lainnya terjadi pada 1992, ketika BNI mengubah status hukumnya menjadi Persero, yang kemudian diikuti oleh pencatatan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada 1996. BNI menjadi bank milik negara pertama yang melantai di pasar saham dan membuka era baru perbankan modern di Indonesia.

Berbagai aksi korporasi dijalankan sepanjang dua dekade terakhir, termasuk rekapitalisasi pada 1999, divestasi saham pemerintah pada 2007, serta right issue pada 2010 untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan.

BNI Era Modern: Bank Global dengan Akar Nasional

Seiring waktu, BNI menjalani modernisasi menyeluruh. Pada 2004, bank ini meresmikan perubahan identitas, menyederhanakan nama menjadi BNI, dengan angka ‘46’ tetap digunakan sebagai simbol sejarah dan nasionalisme.

Kini, BNI hadir sebagai bank nasional berdaya saing global, dengan jaringan layanan internasional di berbagai kota besar seperti Tokyo, Osaka, Seoul, Singapura, Hong Kong, London, dan New York. Bank ini juga terus mengembangkan layanan digital, produk keuangan syariah, serta mendukung pelaku usaha mikro hingga korporasi besar.

79 Tahun Mengabdi: Maju Bersama Negeri

Perayaan HUT ke-79 BNI tahun ini menjadi simbol keberlanjutan semangat patriotik yang telah tumbuh sejak awal berdirinya. Melalui berbagai inovasi, BNI berkomitmen tetap menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, menjaga ketahanan sektor keuangan, dan memperluas akses inklusi finansial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga :  Kapolri Lantik Irjen Abdul Karim sebagai Kadiv Propam dan Sejumlah Kapolda Baru

(B.Rexxa)

Lebih Banyak Artikel

- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru