NarasiKepri.com, Batam – Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPLK) Andri Susila mengungkapkan bahwa saat ini pelatihan di BLK Batam Kabil masih terbuka untuk umum.
Namun, ke depan, pelatihan dan syarat kepesertaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan industri di sekitarnya.
“Untuk saat ini, tidak ada syarat khusus terkait usia. Namun, ke depannya, kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan industri. Kami tidak ingin melatih peserta yang kompeten tetapi tidak dapat diterima di industri,” kata Andri Susila pada Kamis (10/7/2024).
BLK Batam Kabil menawarkan lima kejuruan pelatihan, yakni barista, welding, housekeeping, Programmable Logic Controller (PLC), dan pembuatan animasi.
Workshop ini merupakan bagian dari kerja sama antara tiga BLK, yaitu Medan, Bekasi, dan Serang.
“Untuk masyarakat yang ingin bergabung dalam program pelatihan di BLK tidak ada persyaratan khusus kecuali permintaan dari industri,” jelas Andri.
Ia menambahkan bahwa meskipun tidak ada syarat khusus saat ini, ada tahapan seleksi karena kapasitas pelatihan yang terbatas.
Para peserta yang terpilih sudah menjalani tahapan seleksi bulan lalu, yang meliputi pengetahuan umum dan bidang yang diminati.
BLK Batam berdiri di atas lahan seluas 4,2 hektare yang dikelola Kawasan Industri Terpadu Kabil.
Perwakilan BBPLK Medan, Rahmat P. Siregar, mengungkapkan bahwa peserta pelatihan akan mendapatkan dua sertifikat setelah menyelesaikan pelatihan, yaitu sertifikat pelatihan dan kompetensi.
Para peserta juga memiliki kesempatan untuk langsung terjun ke dunia kerja.
“Kami juga akan mengundang beberapa pelaku industri untuk melihat langsung proses pelatihan, sehingga mereka dapat merekrut langsung peserta yang memenuhi kriteria,” ujar Rahmat.
Durasi pelatihan bervariasi, mulai dari 22 hari hingga 42 hari, sesuai dengan jenis dan kategori pelatihan yang disediakan. Saat ini, ada 80 peserta yang mengikuti pelatihan, dan pendaftaran masih dibuka.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, Yafet Ramon, menilai kehadiran BLK Batam Kabil sebagai langkah positif dalam meningkatkan kualitas SDM untuk kebutuhan industri di Batam.
Ia berharap program pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan pekerja tetapi juga dapat berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja.
“Langkah ini sudah tepat untuk ukuran kota industri seperti Batam. Namun, penting untuk memastikan bahwa program ini benar-benar berdampak pada serapan tenaga kerja dan kesiapan lapangan pekerjaan,” tutup Yafet.
Penulis: redaksi