NarasiKepri.com, Banyuwangi – Tim SAR gabungan berhasil mendeteksi objek diduga bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya di kedalaman 40-60 meter dasar laut Selat Bali pada hari ketiga operasi pencarian, Sabtu (5/7/2025). Kapal yang tenggelam pada Rabu (2/7/2025) malam tersebut masih dalam proses verifikasi menggunakan teknologi canggih.
Baca Juga: BREAKING NEWS! KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali
Bangkai kapal ditemukan setelah tiga hari pencarian intensif. Objek sepanjang 90 meter tersebut memiliki karakteristik mirip KMP Tunu Pratama Jaya berdasarkan data sonar dan pengamatan visual awal.
Operasi ini melibatkan:
- Basarnas (Badan SAR Nasional)
- TNI AL melalui KRI Pulau Fanildo
- Dinas Navigasi Kementerian Perhubungan
- Polairud Polri
- Tim penyelam profesional
Kapan:
- Kapal tenggelam: Rabu, 2 Juli 2025 pukul 23.35 WIB
- Objek terdeteksi: Sabtu, 5 Juli 2025 siang
- Verifikasi lanjutan: Sabtu malam hingga Minggu (6/7)
Lokasi pencarian terkonsentrasi di perairan Selat Bali sekitar 15 mil dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Titik tenggelam berada pada koordinat 8°17’30″S 114°21’15″E.
Kapal mengangkut 65 orang (53 penumpang + 12 kru) dan 22 kendaraan. Hingga Sabtu malam, korban yang berhasil diselamatkan 30 orang, 6 meninggal, dan 29 masih hilang. Verifikasi bangkai kapal penting untuk:
- Memastikan penyebab kecelakaan
- Menentukan lokasi korban hilang
- Proses investigasi hukum
Proses identifikasi menggunakan:
- Sonar multibeam KRI Pulau Fanildo
- Remot Operated Vehicle (ROV) untuk visual bawah laut
- Magnetometer pendeteksi logam
- Analisis data pergeseran arus oleh BMKG
Perkembangan Terkini:
Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya menyatakan KRI Pulau Fanildo telah tiba di lokasi pukul 20.00 WIB dan segera memulai scanning. “Kami akan bekerja sepanjang malam untuk memastikan identifikasi objek ini,” tegasnya.
Data Korban (per 5 Juli 2025 pukul 21.00 WIB):
Status | Jumlah |
---|---|
Selamat | 30 orang |
Meninggal | 6 orang |
Hilang | 29 orang |
Total | 65 orang |
Tantangan Operasi:
- Arus kuat Selat Bali (2-4 knot)
- Visibilitas bawah laut terbatas
- Kedalaman mencapai 60 meter
- Area pencarian meluas akibat arus
Sumber Referensi:
- Konferensi Pers Basarnas di Pelabuhan Ketapang (5/7/2025)
- Laporan Resmi Komando Armada II TNI AL
- Data Dinas Navigasi Kemenhub
Catatan Redaksi:
Artikel ini diperbarui pukul 22.00 WIB berdasarkan perkembangan terakhir dari posko SAR Ketapang. Informasi akan terus diperbaharui sesuai perkembangan resmi dari pihak berwenang.
(B.Rexxa)