NarasiKepri.com, Batam – Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Batam 2024 baru akan terlaksana tanggal 27 November. Namun aura kemenangan sudah tercium bagi pasangan Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra. Lawannya, kotak kosong.
Kenapa? Semestinya Pilwako itu pertarungan dua atau lebih dari satu pasangan calon. Namun yang terlihat di depan mata, baru satu calon yang muncul. Yakni pasangan Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra.
Pasangan ini didukung dan diusung oleh sebagian partai pemilik kursi DPRD Batam tahun 2024. Dari 50 kursi DPRD Batam, pasangan ini sudah didukung 9 parpol dengan jumlah 35 kursi. Tersisa 15 kursi.
Terbaru, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang memiliki satu kursi hasil dari Pileg 2024 lalu, secara resmi memberikan rekomendasi dukungan kepada Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra.
Sebelumnya, delapan partai politik telah memberikan dukungan kepada pasangan ini, yaitu Golkar dengan 6 kursi, Gerindra dengan 7 kursi, PPP dengan 1 kursi, PKB dengan 4 kursi, NasDem dengan 10 kursi, PSI dengan 1 kursi, PAN dengan 3 kursi, dan Demokrat dengan 2 kursi.
Sisa 15 kursi itu dimiliki PDIP (7 kursi), PKS (6) dan Hanura dengan 2 kursi.
Di sini terlihat, partai penentu itu adalah PDIP dan PKS. Jika salah satu parpol tersebut ikut mendukung pasangan Amsakar-Li Claudia, maka pupuslah harapan pasangan Marlin Agustina-Jefridin ikut Pilkada Batam 2024.
Informasi di grup politik whatsapp, sinyal PKS untuk merapat ke Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra sudah beredar sejak Selasa (23/7/2024).
Sinyal ini semakin tampak jelas karena Amsakar beberapa waktu yang lalu telah bertemu dengan DPP PKS guna mendapatkan dukungan dari petinggi partai tersebut.
Meski hingga hari ini belum ada keputusan resmi dari PKS, desas-desus di dalam lingkaran partai tersebut menyebutkan bahwa keputusan PKS untuk memberikan rekomendasi ini hanya tinggal menunggu waktu.
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa besar kemungkinan rekomendasi dari PKS akan diumumkan secara resmi pada Kamis yang akan datang.
Jika itu memang terjadi, maka sisa kursi yang dimiliki PDIP dan Hanura jadi tidak berarti. Koalisi mereka dengan jumlah 9 kursi tidak memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri.
Menarik disimak, gerakan dari PKS dan PDIP. Apakah akan deal-deal politik untuk berkoalisi mengusung calon sendiri, atau malah ikut arus koalisi besar.
Yang jelas, sampai hari ini belum ada gebrakan politik yang dilakukan pasangan Marlin Agustina dan Jefridin.
Jika skenario PKS bergabung ke Amsakar-Li Claudia, maka istri Wali Kota Batam Muhammad Rudi itu bakal habis karir politiknya. Cita-cita untuk menjadi Wali Kota Batam bakal terkubur, karena tidak ada kapal yang berlayar menuju pentas Pilwako Batam 2024.
Penulis: dr