spot_img

Habitat Monyet Kian Terdesak, Kawanan Monyet Serbu Permukiman Warga Ciptaland

Wednesday, September 10, 2025

Wajib dibaca

NARASIKEPRI.com, Batam — Pembukaan lahan baru untuk permukiman warga yang semakin masif tanpa mempertimbangkan aspek lingkungan mulai berdampak serius terhadap ekosistem satwa liar, khususnya populasi monyet. Fenomena ini terlihat nyata di kawasan Perumahan Ciptaland, di mana sejumlah kawanan monyet terpantau mulai masuk ke area hunian warga.

Baca Juga: Sambut HUT ke-79, Polri Kenalkan Robot Canggih untuk Tugas Kepolisian Mulai 2026

Pemandangan yang tak biasa itu sempat menjadi perhatian warga, ketika dua ekor induk monyet yang masing-masing menggendong anaknya, tampak berjalan di atas kabel instalasi listrik di sekitar perumahan. Aksi tersebut mengundang perhatian sekaligus kekhawatiran, mengingat potensi bahaya baik bagi satwa maupun manusia.

Habitat Kian Menyempit

Dari pantauan di lapangan, penyebab utama masuknya kawanan monyet ke permukiman adalah karena habitat asli mereka yang semakin menyempit. Pembukaan hutan dan semak untuk pembangunan perumahan tanpa mempertimbangkan area konservasi menyebabkan satwa liar kehilangan tempat tinggal dan sumber pangan.

“Mereka tidak punya pilihan lain. Habitatnya dirusak, makanan alami mereka berkurang, jadi mereka mencari makan ke kawasan permukiman,” ujar seorang warga setempat yang enggan disebut namanya.

Dampak bagi Warga dan Satwa

Kehadiran monyet-monyet liar di kawasan permukiman tidak hanya menimbulkan rasa takut, tetapi juga potensi konflik antara manusia dan satwa. Beberapa warga melaporkan bahwa monyet kerap masuk ke halaman rumah, merusak tanaman, bahkan mencoba mengambil makanan yang ada di teras atau dapur terbuka.

Di sisi lain, keberadaan kabel listrik yang dijadikan jalur perlintasan juga mengancam keselamatan satwa tersebut. “Kami takut kalau mereka kesetrum. Selain itu, kalau kabel rusak, bisa menyebabkan pemadaman listrik,” keluh warga lainnya.

Baca Juga :  Teror Kepala Babi ke Tempo: Ancaman Nyata terhadap Kebebasan Pers di Indonesia

Perlu Penanganan Serius

Pemerhati lingkungan dan aktivis konservasi mendesak pemerintah daerah untuk segera turun tangan. Solusi jangka pendek bisa berupa pemasangan pagar penghalang atau relokasi kawanan monyet ke habitat yang lebih aman. Namun, solusi jangka panjang tetap harus berfokus pada perencanaan tata ruang yang berwawasan lingkungan, termasuk menyisakan area hijau atau koridor satwa di tengah pembangunan.

“Kalau tidak ada tindakan, konflik seperti ini akan terus berulang. Yang kasihan bukan hanya warga, tapi juga satwanya,” kata seorang pegiat lingkungan.

Penutup:

Fenomena kawanan monyet masuk ke permukiman seperti yang terjadi di Perumahan Ciptaland menjadi peringatan nyata bahwa pembangunan tanpa mempertimbangkan kelestarian lingkungan membawa dampak serius. Keseimbangan antara kebutuhan manusia dan keberlangsungan hidup satwa liar harus menjadi prioritas dalam setiap perencanaan pembangunan. Jika tidak, konflik antara manusia dan satwa akan semakin sering terjadi, dan ekosistem pun terancam rusak secara permanen.

(B.Rexxa)

Lebih Banyak Artikel

- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru