NARASIKEPRI.com, Batam — Setelah melalui proses pencarian intensif selama lebih dari 24 jam, tim SAR gabungan akhirnya menemukan jenazah dua korban kapal tenggelam di Perairan Selat Nenek, Kota Batam, Kepulauan Riau. Kedua korban yang diketahui bernama Firdaus dan Fajri berhasil ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada Kamis (27/6/2025).
Baca Juga: Long Boat Pembawa Tim Sepak Bola Tenggelam di Perairan Selat Nenek Batam: 11 Selamat, 2 Masih Hilang
nsiden naas tersebut terjadi pada Rabu (25/6/2025) ketika sebuah kapal kayu yang membawa beberapa orang mengalami kecelakaan laut di Selat Nenek, wilayah perairan Batam. Kapal dilaporkan tenggelam akibat cuaca buruk yang disertai gelombang tinggi dan angin kencang.
Kedua korban diketahui bernama Firdaus dan Fajri. Mereka dilaporkan hilang sejak kapal yang mereka tumpangi terbalik dan tenggelam di tengah perjalanan. Keduanya merupakan warga Batam yang saat itu sedang melakukan aktivitas pelayaran untuk keperluan kerja.
Tim pencari yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polairud, serta relawan masyarakat berhasil menemukan jasad Firdaus pada Kamis pagi sekitar pukul 06.00 WIB, di sekitar lokasi kapal tenggelam di Selat Nenek. Tak berselang lama, jenazah Fajri juga ditemukan di area yang tidak jauh dari lokasi penemuan pertama.
Proses evakuasi berjalan lancar meskipun sempat dihadang gelombang tinggi. Jenazah keduanya langsung dibawa ke darat dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.
Operasi pencarian dilakukan sejak Rabu sore setelah laporan diterima dari saksi mata. Tim SAR gabungan menggunakan kapal karet, RIB (Rigid Inflatable Boat), dan peralatan pendeteksi bawah laut. Penyisiran dilakukan di titik terakhir kapal dilaporkan tenggelam.
Kepala Basarnas Tanjungpinang, dalam keterangannya, menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah ini. Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh tim SAR, aparat keamanan, serta dukungan dari masyarakat setempat yang ikut membantu proses pencarian.
Tragedi ini menjadi pengingat kuat bagi seluruh pengguna transportasi laut, khususnya nelayan dan pekerja kapal di wilayah Batam, untuk selalu memperhatikan keselamatan sebelum berlayar. Memastikan kondisi kapal layak, memperhatikan prakiraan cuaca, dan membawa perlengkapan keselamatan menjadi kunci untuk mencegah kecelakaan serupa.
(B.Rexxa)