spot_img

Prabowo Tegaskan Kedaulatan Pangan Jadi Prioritas Utama Pemerintah Indonesia di Forum Ekonomi Dunia

Thursday, June 26, 2025

Wajib dibaca

NARASIKEPRI.com, St. Petersburg, Rusia – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pencapaian kedaulatan pangan merupakan prioritas tertinggi pemerintahannya di tengah meningkatnya tantangan global yang kompleks. Pernyataan tegas ini disampaikan langsung saat menyampaikan pidato kunci dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, sebuah forum bergengsi yang dihadiri para pemimpin dunia dan tokoh ekonomi dari berbagai negara.

Baca Juga: Di Forum Ekonomi Internasional Rusia, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Politik Luar Negeri Bebas-Aktif Indonesia

Presiden Prabowo menekankan bahwa tugas utama setiap pemerintahan adalah melindungi rakyatnya dari ancaman kelaparan, kemiskinan, dan kesulitan, terlebih di tengah tekanan global yang semakin berat.

“Tugas pertama sebuah pemerintahan adalah melindungi rakyatnya dari kelaparan, kemiskinan, dan penderitaan akibat tekanan global,” tegas Prabowo.

Ia menyatakan bahwa komitmen untuk mewujudkan kemandirian pangan telah menjadi kebijakan utama dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpinnya sejak awal masa jabatannya.

“Sejak saya dilantik, prioritas utama saya adalah mewujudkan kedaulatan pangan bangsa,” lanjutnya, sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi Kementerian Pertanian.

Pidato ini disampaikan di hadapan para pemimpin dari negara-negara Barat, Timur, hingga Global South, menunjukkan posisi Indonesia yang strategis di tengah dinamika geopolitik dunia. Turut mendampingi Presiden, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang juga menegaskan bahwa isu ketahanan pangan menjadi bagian penting dari agenda pembangunan nasional.

Pidato ini disampaikan dalam sesi utama St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang berlangsung di St. Petersburg, Rusia, pada 25 Juni 2025.

Mengapa Kedaulatan Pangan Jadi Prioritas?

Prabowo mengungkapkan bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia yang mencapai 5 juta jiwa setiap tahun menjadi tantangan besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

Baca Juga :  Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka Ditetapkan sebagai Pemenang Pilpres 2024

“Itu artinya setiap tahun kita harus memberi makan satu negara sebesar Singapura,” jelasnya.

Krisis global, disrupsi rantai pasok, ketegangan geopolitik, dan perubahan iklim menjadi faktor pendorong utama pentingnya membangun ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan.

Bagaimana Capaian dan Strateginya?

Dalam waktu tujuh bulan masa pemerintahannya, Prabowo menyebut bahwa Indonesia telah mencapai hasil signifikan di sektor pertanian, yaitu:

  • Peningkatan produksi beras dan jagung hingga 50%.
  • Cadangan beras nasional mencapai 4,4 juta ton, angka tertinggi dalam sejarah Indonesia.

Capaian tersebut, menurutnya, tidak terlepas dari:

  • Kebijakan efisiensi yang tepat sasaran.
  • Pemberantasan korupsi di sektor pertanian.
  • Deregulasi yang memangkas birokrasi panjang dalam distribusi pangan dan pertanian.

Prabowo juga mengkritik ketergantungan pada model pasar bebas yang menurutnya kurang relevan untuk kondisi negara-negara berkembang seperti Indonesia.

“Kami tidak mengikuti model ekstrem. Indonesia memilih jalan tengah: menggabungkan semangat inovasi pasar dengan intervensi pemerintah yang strategis untuk melindungi kelompok rentan,” tegasnya.

Kebijakan pertanian yang dikembangkan akan fokus pada:

  • Perlindungan petani kecil.
  • Subsidi produksi yang adil.
  • Mekanisme pengamanan harga untuk mencegah ketimpangan pasar.

Selain itu, Prabowo menyoroti pentingnya kolaborasi global. Melalui keanggotaan Indonesia di BRICS dan New Development Bank (NDB), ia yakin akan tercipta akses lebih besar untuk investasi di sektor pangan dan energi.

“Pertanian akan menjadi tulang punggung ketahanan nasional Indonesia menghadapi krisis global,” tutupnya.

Pernyataan Menteri Pertanian

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemerintahan saat ini tidak lagi hanya bicara soal ketahanan pangan, tetapi telah melangkah lebih jauh menuju kedaulatan pangan sejati.

“Di saat banyak negara menghadapi krisis pangan, Indonesia justru menunjukkan peningkatan produksi yang signifikan. Ini membuktikan bahwa kita siap menjadi pemain utama dalam sistem pangan global,” jelasnya.

Baca Juga :  Industri dan EksporIndustri dan Ekspor Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kepri, BI Prediksi Tren Positif Berlanjut di 2025

(B.Rexxa)

Lebih Banyak Artikel

- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru