NARASIKEPRI.com, Batam — Insiden kebakaran hebat disertai ledakan mengguncang kawasan galangan kapal PT ASL Shipyard, Tanjung Uncang, Kota Batam, pada Selasa (24/6/2025) sore. Suasana mencekam langsung menyelimuti area tersebut saat kobaran api membakar kapal Federal II yang tengah dalam proses perbaikan.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Kebakaran di KPLI Kabil, BP Batam Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa
Dalam rekaman video amatir yang beredar luas di media sosial, terlihat asap hitam pekat membumbung tinggi ke langit. Para pekerja berlarian menyelamatkan diri sambil meneriakkan peringatan kepada rekan-rekan mereka. “Awas, apinya membesar! Lari!” terdengar teriakan dari salah satu pekerja dalam video tersebut.
Peristiwa bermula sekitar pukul 14.15 WIB, ketika kapal Federal II tiba-tiba dilalap api yang disusul ledakan keras. Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh percikan api saat proses pemotongan tangki kapal, yang kemudian menyambar gas atau bahan mudah terbakar di dalam tangki tersebut.
Ledakan itu memicu kobaran api besar yang membuat kepanikan di kalangan pekerja yang tengah melakukan proses perbaikan kapal.
Data sementara yang dihimpun menyebutkan, sebanyak 9 orang dilaporkan meninggal dunia, tiga di antaranya telah teridentifikasi:
- Gunawan (PT Mancar Marine Batam – MMB)
- Hermansyah Putra (PT Ocean Pulse Solution – OPS)
- Berkat Setiawan Gulo (PT Mancar Marine Batam – MMB)
Sementara itu, setidaknya 4 pekerja mengalami luka bakar serius dan tengah menjalani perawatan intensif di dua rumah sakit berbeda, yakni RS Mutiara Aini dan RS Graha Hermine. Mereka adalah:
- Amel Rivensky Gembiran Nababan (25) — warga Perum Oase, Batuaji
- Benni Silaban (28) — warga Bukit Rindang, Batuaji
- Rekki Harianto Butarbutar (25) — warga Komplek Kwartakarsa Perdana, Lubuk Baja
- Alatas Silaban — dirawat di RS Mutiara Aini
Kebakaran terjadi di galangan kapal PT ASL Shipyard, tepatnya di Jalan Brigjen Katamso, kawasan industri galangan Tanjung Uncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Insiden berlangsung pada Selasa, 24 Juni 2025 pukul 14.15 WIB, dengan proses pemadaman yang berlangsung hingga malam hari.
Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh percikan api saat pekerjaan pemotongan pada bagian tangki kapal, yang kemudian menyambar gas atau bahan mudah terbakar di dalamnya. Namun, hingga saat ini penyebab pasti masih dalam proses investigasi oleh tim gabungan yang terdiri dari Polsek Batuaji, Tim Pemadam Kebakaran, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), dan BP Batam.
Tim pemadam kebakaran dibantu oleh petugas keamanan PT ASL Shipyard langsung diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. Proses evakuasi korban berjalan dramatis karena sebagian pekerja masih terjebak di dalam kapal.
Kapolsek Batuaji, AKP Raden Bimo Dwi Lambang, menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal. “Hingga saat ini, anggota kami masih berada di lokasi untuk memastikan situasi aman dan proses olah TKP berjalan,” jelasnya.
Tim medis di RS Graha Hermine menyatakan bahwa korban luka bakar dalam kondisi kritis, dengan luka bakar yang mencapai lebih dari 40 persen area tubuh. Penanganan saat ini berfokus pada stabilisasi kondisi vital dan perawatan luka jangka panjang.
Hingga berita ini dirilis, penyelidikan terkait sumber kebakaran dan kelalaian kerja masih berlangsung. Pihak PT ASL Shipyard belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian ini. Aparat kepolisian juga belum menetapkan tersangka atau pihak yang bertanggung jawab.
(B.Rexxa)