NarasiKepri.com, Singapura – Seorang content creator Singapura, Cheryl Tan mendapat “pelajaran mahal” setelah meninggalkan kendaraan listrik (EV) miliknya di stasiun pengisian lebih lama dari yang diperlukan.
Cheryl Tay, kemudian mengungkapkan kekecewaannya setelah harus membayar denda sebesar $20 (setara Rp 240 ribu) untuk “idle fee” di Jewel Changi Airport pada Jumat (18/7/2024) kemarin.
“Ini benar-benar baru bagi saya,” kata Tay yang memiliki lebih dari 68.000 pengikut di Instagram.
Melalui video di media sosial pada 14 Juli, Tay menjelaskan bahwa dia sebenarnya tidak memiliki EV. BMW yang dikendarainya bulan lalu adalah kendaraan uji coba.
Setelah mencolokkan kendaraannya di stasiun pengisian di Jewel Changi Airport, Tay kembali dua jam 20 menit kemudian.
Tay mengaku terlambat setidaknya satu jam untuk mengambil mobilnya.
“Saya lupa bahwa mobil saya sedang mengisi daya,” ujar Tay.
“Saat pertama kali memulai pengisian, saya melihat ‘idle fee: 50 sen per menit’ di aplikasi. Saya tidak tahu apa artinya,” tambahnya. “Saya ingin mencari tahu di Google, tetapi saya harus buru-buru untuk janji temu dan lupa.”
Stasiun pengisian tersebut dioperasikan oleh SP Mobility, anak perusahaan dari SP Group.
Sejak Desember lalu, SP Mobility telah mengenakan denda kepada pengemudi yang tidak mencabut dan memindahkan kendaraan mereka dari tempat pengisian SP dalam waktu tenggang 30 menit setelah sesi pengisian berakhir. Pengendara bakal didenda $0,50 per menit, maksimal $20 setiap kali, lapor CNA pada Maret lalu.
Aturan ini diterapkan di Changi Airport dan 45 lokasi lainnya, dengan biaya dikenakan antara pukul 07.00 hingga 22.30 setiap hari. Kecuali di pom bensin, di mana aturan ini berlaku sepanjang hari.
Dean Cher, kepala solusi energi berkelanjutan dan mobilitas di SP Group, mengatakan kepada CNA bahwa idle fee bertujuan untuk mengurangi penumpukan dan mengurangi waktu tunggu. Serta mendorong etika pengisian yang lebih baik. Meningkatkan ketersediaan charger, dan meningkatkan pengalaman pengisian bagi semua pengemudi EV.
Penyedia pengisian EV lainnya, termasuk Charge+ yang memiliki 1.500 titik pengisian di seluruh pulau, juga mempertimbangkan untuk mengenakan denda kepada pengguna yang terlalu lama berada di stasiun pengisian.
Meski terkena denda, Tay menganggap bahwa ini adalah langkah yang baik untuk mencegah pengguna menumpuk di titik pengisian.
“Saya tidak menyadari apa artinya dalam aplikasi, jadi saya pantas menerima denda ini,” tambahnya. “Pelajaran mahal bagi saya.”
Penulis: redaksi