spot_img

1 Juli Diperingati Sebagai Hari Bhayangkara: Sejarah, Makna, dan Perayaan HUT ke-79 Tahun 2025

Tuesday, September 9, 2025

Wajib dibaca

NARASIKEPRI.com, Jakarta — Setiap tanggal 1 Juli, bangsa Indonesia memperingati Hari Bhayangkara, sebuah hari besar nasional yang menjadi momen ulang tahun bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Pada tahun ini, HUT Bhayangkara ke-79 diperingati dengan tema “Polri Untuk Masyarakat”, yang merefleksikan komitmen Polri untuk terus hadir, dekat, dan melayani rakyat dengan sepenuh hati.

Baca Juga: Polda Kepri Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79 dengan Fun Bike Bersama Warga Karimun

Sejarah Singkat Hari Bhayangkara

Perjalanan panjang institusi kepolisian di Indonesia berakar sejak masa Kerajaan Majapahit, ketika Patih Gajah Mada membentuk pasukan khusus bernama Bhayangkara. Tugas utama pasukan ini adalah menjaga keselamatan raja dan stabilitas kerajaan.

Memasuki era penjajahan Belanda, sistem kepolisian mulai diformalkan namun bersifat diskriminatif. Pada tahun 1867, warga Eropa di Semarang merekrut puluhan pribumi sebagai polisi untuk menjaga keamanan. Saat itu, kepolisian dibagi menjadi beberapa unit seperti:

  • Veldpolitie (Polisi Lapangan)
  • Stadspolitie (Polisi Kota)
  • Culturpolitie (Polisi Pertanian)
  • Bestuurspolitie (Polisi Pamong Praja)

Sayangnya, masyarakat pribumi hanya diperbolehkan menduduki jabatan rendah seperti mantri polisi atau asisten wedana, tanpa hak naik ke posisi strategis.

Pada masa penjajahan Jepang, struktur kepolisian terbagi ke dalam empat wilayah utama:

  • Jawa dan Madura (berpusat di Jakarta)
  • Sumatera (berpusat di Bukittinggi)
  • Indonesia Timur (berpusat di Makassar)
  • Kalimantan (berpusat di Banjarmasin)

Meski jabatan kepala polisi diberikan kepada orang Indonesia, kendali penuh tetap berada di tangan pejabat Jepang (Sidookaan).

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, peran kepolisian semakin signifikan dalam menjaga ketertiban. Pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Kelas I Mochammad Jassin di Surabaya memproklamasikan berdirinya Pasukan Polisi Republik Indonesia, yang berfungsi melucuti senjata tentara Jepang dan menjaga keamanan.

Baca Juga :  Sambut HUT ke-79, Polri Kenalkan Robot Canggih untuk Tugas Kepolisian Mulai 2026

Sebelumnya, pada 19 Agustus 1945, Badan Kepolisian Negara (BKN) dibentuk oleh PPKI. Kemudian pada 29 September 1945, Presiden Soekarno resmi melantik R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo sebagai Kepala Kepolisian Negara pertama. Meski demikian, Polri masih berada di bawah Kementerian Dalam Negeri.

Baru pada 1 Juli 1946, melalui Penetapan Pemerintah Nomor 11/S.D., dibentuk Djawatan Kepolisian Negara yang langsung bertanggung jawab kepada Perdana Menteri. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Bhayangkara, yang diperingati setiap tahun hingga kini.


Tema dan Makna HUT Bhayangkara ke-79 Tahun 2025

Tema “Polri Untuk Masyarakat” diangkat pada peringatan tahun ini sebagai cerminan harapan bahwa Polri senantiasa hadir sebagai sahabat rakyat. Pendekatan Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) terus dikedepankan demi membangun kepercayaan dan pelayanan yang lebih humanis.

Logo resmi HUT Bhayangkara ke-79 menggambarkan semangat, modernitas, dan kekuatan Polri dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.


Perayaan Puncak di Monas Jakarta

Puncak peringatan HUT Bhayangkara ke-79 digelar hari ini, Selasa, 1 Juli 2025, di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Berbagai atraksi spektakuler ditampilkan untuk memeriahkan acara, sekaligus menunjukkan profesionalisme dan kesiapan Polri.

Beberapa pertunjukan utama dalam acara tersebut antara lain:

  • Motor Layang Polri, atraksi kendaraan terbang yang menunjukkan kemampuan manuver dan ketangkasan tinggi.
  • Pasukan Turangga, unit berkuda Polri yang mempertontonkan parade dan ketangkasan berkuda.
  • Unit K9, demontrasi anjing pelacak untuk mendeteksi bahan berbahaya dan melakukan penindakan taktis.

Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, selaku Kepala Divisi Humas Polri, menegaskan bahwa rangkaian atraksi ini bukan hanya untuk hiburan, tetapi sebagai bentuk komunikasi Polri kepada masyarakat, bahwa mereka selalu siap, siaga, dan dapat diandalkan dalam berbagai situasi.

Baca Juga :  Innalillahi, Mantan Wapres Hamzah Haz Meninggal Dunia di Bogor, PPP Kenang Sosoknya yang Teduh

Untuk mendukung kelancaran acara, Polri telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pengaturan lalu lintas di sekitar Monas agar aktivitas publik tetap berjalan lancar.


Perayaan Digital: Twibbon dan Partisipasi Masyarakat

Selain acara fisik, masyarakat juga diajak untuk ikut memeriahkan HUT Bhayangkara ke-79 melalui media sosial. Twibbon resmi disediakan agar warga dapat memasang bingkai foto bertema Hari Bhayangkara dan membagikannya di berbagai platform digital sebagai bentuk dukungan dan apresiasi kepada Polri.


Penutup

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 bukan hanya sebuah seremoni, melainkan momen penting untuk merefleksikan perjalanan panjang Polri, dari era kerajaan, kolonialisme, kemerdekaan, hingga era modern saat ini.

Tanggal 1 Juli bukan sekadar tanggal biasa. Ia adalah pengingat akan pengabdian Polri kepada rakyat, bangsa, dan negara. Semoga Polri semakin profesional, humanis, dan selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat.

(B.Rexxa)

Lebih Banyak Artikel

- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru